Gubsu Sidak Arus Mudik, Bandara Turun 30%

kereta api

topmetro.news – Gubsu Edy Rahmayadi, tak bisa bilang apa-apa ketika ditinggalkan Kereta Api Railink ke Bandara Internasional Kualanamu, di Stasiun Besar Kereta Api Medan, setelah melakukan peninjauan di Pelindo Belawan, Sabtu (1/6/2019).

Seharusnya keberangkatan Gubernur Edy bersama rombongan pukul 12.00 WIB. Gubernur Edy hanya bilang tidak sempat lagi kalau harus menunggu jadwal keberangkatan pukul 13.00 WIB.

Tak lama setelah itu, Gubernur Edy pun meninggalkan stasiun kereta api dan bergerak menuju Bandara Kualanamu menaiki mobil dinasnya bersama rombongan.

Sebenarnya Edy ingin naik Railink bersama penumpang lainnya ke Bandara Kualanamu. Dia ingin melihat langsung proses chek-in tiket penumpang hingga naik dan berangkat menggunakan kereta api.

Pelayanan Stasiun KA

Di stasiun itu, Gubernur Edy bersama Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, juga melihat kesiapan fasilitas kereta api melayani penumpang. Mulai dari pembelian tiket, penukaran tiket, chek-in hingga mengecek ruang tunggu dan keberangkatan.

Setelah melihat dan mendengar langsung keterangan Vice President PT KAI Divre I Sumut Rusi Haryono, Guberbur Edy menyimpulkan pelayanan penumpang di Stasiun Besar Kereta Api Medan berlangsung baik.

Dia berharap agar penumpang datang tepat waktu, tertib dan menjaga kebersihan. “Pelayanan baik,” sebut Edy, menjawab wartawan yang saat peninjauan itu didampingi Kadis Perhubungan Sumut Abdul Haris Lubis.

Sebelumnya, Vice President PT KAI Divre I Sumut Rusi Haryono, melaporkan pihaknya menyiapkan 408.854 seat untuk angkutan Lebaran 2019, dengan 14 perjalanan KA reguler.

“Total seat yang tersedia selama masa angkutan Lebaran 2019 ini adalah 18.500 per hari,” ujar Rusi Haryono didampingi Manager Humas PT KAI Divre I M Ilud Siregar.

Arus Mudik KNIA

Sementara di Bandara Kuala Namo Gubsu bersama rombongan meninjau terminal kedatangan dan keberangkatan. Di bandara angka arus mudik menurun 30%. Hal ini disebabkan mahalnya harga tiket pesawat yang dinilai tidak manusiawi.

Seperti contohnya harga tiket Jakarta-Medan mencapai Rp2.500.000-Rp4.000.000. Tingginya harga tiket pesawat ini mengakibatkan arus mudik penumpang turun drastis dan kelihatan sepi.

Bus ALS

Di tempat terpisah, sidak Gubsu bersama rombongan di Stasiun Bus ALS melihat angka arus mudik penumpang naik 100%. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih pulang ke kampung halaman dengan menggunakan armada transportasi bus.

Seperti diungkapkan Dirut ALS Chandra Lubis kepada Gubsu, bahwa peningkatan arus mudik penumpang ini terlihat cukup ramai. Bahkan masyarakat lebih memilih naik bus.

Untuk saat ini harga tiket bus dari Medan – Jakarta sekira Rp600.000 di masa lebaran. Tapi jika di hari biasanya hanya mencapai Rp450.000 saja. “Untuk hari Lebaran ini jumlah penumpang cukup lumayan padat. Namun untuk alat kelengkapan akomodasi transportasi penumpang cukup memadai mulai dari fasilitas AC, toilet. Kursi penumpang yang 2-2 ini untuk membuat kenyaman penumpang. Serta para supir harus bebas dari narkoba dan semuanya sudah dilakukan test urine,” papar Chandra.
Menyahuti ungkapan Chandra tadi Gubsu Edy Rahmayadi mengapresiasi dan menyapa penumpang agar tetap berhati-hati dengan barang bawaannya.

reporter | Erris JN

Related posts

Leave a Comment